CNG.online: - Jakarta Mahir berbahasa Jepang tidak lagi menjadi syarat mutlak bagi mahasiswa asing untuk berkuliah di Negeri Sakura, kata Direktur Jenderal Japan Foundation Jakarta, Ogawa Tadashi.
"Beberapa universitas di Jepang mulai melaksanakan kuliah dalam bahasa Inggris, jadi kuliah di Jepang tak harus bisa bahasa Jepang," katanya, usai konferensi pers ASEAN-JAPAN Youth Forum, di Jakarta, Rabu.
Ia tidak merinci universitas mana saja yang telah menerapkan kuliah dalam bahasa Inggris, dan hanya menegaskan universitas di Jepang semakin terbuka bagi dunia internasional.
"Mudah-mudahan semakin banyak orang Indonesia yang belajar di Jepang. Tapi saya berharap orang yang datang ke Jepang tetap mau belajar bahasa Jepang," kata dia.
Ogawa mengatakan, peluang orang Indonesia menempuh studi di Negeri Sakura sangat besar.
"Orang-orang Indonesia, apalagi anak mudanya sangatlah kreatif. Contohnya saja film-film Indonesia, sangat bagus dan banyak dapat penghargaan internasional," kata dia.
Selain itu ia juga berharap, anak-anak muda Indonesia harus semakin ambisius dalam mengeksplorasi dan menunjukkan kemampuannya agar negara ini bisa semakin dikenal di dunia internasional.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kemudian Juga Staf Kemenkeu dapatkan beasiswa StuNed di Belanda
CNG.online: - Jakarta Dua puluh staf Kementerian Keuangan mendapatkan beasiswa StuNed untuk mengikuti Tailor-Made Training (StuNed-TMT) tentangProject Management and Evaluation for Projects Funded by Loans di Belanda.
Pelatihan ini akan menitikberatkan pada peningkatan pemahaman dan kemampuan staf Direktorat Pinjaman dan Hibah serta instansi terkait lainnya mengenai manajemen dan evaluasi proyek serta berbagai kegiatan lain yang pendanaannya bersumber dari pinjaman luar negeri.
“Saya melihat bahwa metode tailor-made training ini akan sangat bermanfaat dalam peningkatan kapasitas dan juga pemahaman peserta tentang bagaimana sebuah negara maju melaksanakan berbagai macam kegiatan proyek mereka, untuk kemudian bisa diaplikasikan di Indonesia," kata Ayu Sukorini, Direktur Direktorat Pinjaman dan Hibah Kementerian Keuangan, dalam siaran pers yang diterima, Selasa.
"Selain itu, peserta juga akan bertemu dengan beberapa perwakilan institusi Belanda untuk menjajaki kemungkinan kerjasama bilateral di berbagai sektor pembangunan nasional,” tambahnya.
Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker, menyebutkan bahwa ini merupakan StuNed-TMT ke-lima bagi Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
“Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah Belanda sebagai bagian dari hubungan kerjasama bilateral antar kedua negara, dan kali ini diwujudkan dengan peningkatan sumber daya manusia di sektor manajemen dana pinjaman luar negeri untuk pembiayaan pembangunan Indonesia," ujar Bakker.
Mervin Bakker juga menyatakan keyakinannya tentang hasil positif yang akan diperoleh peserta dari pelatihan di Belanda ini.
Pelatihan yang akan berlangsung di Den Haag, Belanda, dari 28 Februari-18 Maret 2015 tersebut akan diselenggarakan oleh MDF Training & Consultancy BV.
"Beberapa universitas di Jepang mulai melaksanakan kuliah dalam bahasa Inggris, jadi kuliah di Jepang tak harus bisa bahasa Jepang," katanya, usai konferensi pers ASEAN-JAPAN Youth Forum, di Jakarta, Rabu.
Ia tidak merinci universitas mana saja yang telah menerapkan kuliah dalam bahasa Inggris, dan hanya menegaskan universitas di Jepang semakin terbuka bagi dunia internasional.
"Mudah-mudahan semakin banyak orang Indonesia yang belajar di Jepang. Tapi saya berharap orang yang datang ke Jepang tetap mau belajar bahasa Jepang," kata dia.
Ogawa mengatakan, peluang orang Indonesia menempuh studi di Negeri Sakura sangat besar.
"Orang-orang Indonesia, apalagi anak mudanya sangatlah kreatif. Contohnya saja film-film Indonesia, sangat bagus dan banyak dapat penghargaan internasional," kata dia.
Selain itu ia juga berharap, anak-anak muda Indonesia harus semakin ambisius dalam mengeksplorasi dan menunjukkan kemampuannya agar negara ini bisa semakin dikenal di dunia internasional.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kemudian Juga Staf Kemenkeu dapatkan beasiswa StuNed di Belanda
CNG.online: - Jakarta Dua puluh staf Kementerian Keuangan mendapatkan beasiswa StuNed untuk mengikuti Tailor-Made Training (StuNed-TMT) tentangProject Management and Evaluation for Projects Funded by Loans di Belanda.
Pelatihan ini akan menitikberatkan pada peningkatan pemahaman dan kemampuan staf Direktorat Pinjaman dan Hibah serta instansi terkait lainnya mengenai manajemen dan evaluasi proyek serta berbagai kegiatan lain yang pendanaannya bersumber dari pinjaman luar negeri.
“Saya melihat bahwa metode tailor-made training ini akan sangat bermanfaat dalam peningkatan kapasitas dan juga pemahaman peserta tentang bagaimana sebuah negara maju melaksanakan berbagai macam kegiatan proyek mereka, untuk kemudian bisa diaplikasikan di Indonesia," kata Ayu Sukorini, Direktur Direktorat Pinjaman dan Hibah Kementerian Keuangan, dalam siaran pers yang diterima, Selasa.
"Selain itu, peserta juga akan bertemu dengan beberapa perwakilan institusi Belanda untuk menjajaki kemungkinan kerjasama bilateral di berbagai sektor pembangunan nasional,” tambahnya.
Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker, menyebutkan bahwa ini merupakan StuNed-TMT ke-lima bagi Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
“Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah Belanda sebagai bagian dari hubungan kerjasama bilateral antar kedua negara, dan kali ini diwujudkan dengan peningkatan sumber daya manusia di sektor manajemen dana pinjaman luar negeri untuk pembiayaan pembangunan Indonesia," ujar Bakker.
Mervin Bakker juga menyatakan keyakinannya tentang hasil positif yang akan diperoleh peserta dari pelatihan di Belanda ini.
Pelatihan yang akan berlangsung di Den Haag, Belanda, dari 28 Februari-18 Maret 2015 tersebut akan diselenggarakan oleh MDF Training & Consultancy BV.
No comments:
Post a Comment