SEMBOYAN

{ KEMANDIRIAN, PENGETAHUAN, KERJA KERAS, OPTIMISTIS, AKUNTABEL & PROFESIONAL }

Sunday, March 1, 2015

Kurangnya Tenaga Guru Masih Menjadi Problematik di Sumsel. | Mendikbud-Menko Maritim sepakat optimasikan SMK Kemaritiman.

CNG.online: - Palembang Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan menyatakan pendistribusian guru masih menjadi masalah karena masih terkonsentrasi di kota-kota.

Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo di Palembang Minggu menyampaikan hal itu ketika ditanya mengenai jumlah guru di provinsi tersebut.

Menurut dia, kalau guru itu dihitung jumlahnya cukup, bahkan lebih dari cukup di Sumatera Selatan.

Tetapi, kalau dihitung yang masuk pegawai negeri sipil (PNS) maka jumlahnya kurang, katanya.

Ia mengatakan, selama ini tenaga pendidik itu kurang, karena jumlah PNS guru kurang, padahal guru tidak harus PNS.

Tenaga pengajar itu misalnya di Xaverius, Muhammadiyah, di Kumbang, NU tidak harus PNS, jadi kalau dihitung jumlahnya cukup, yang jadi masalahnya pendistribusiannya, ujarnya tanpa merinci jumlah guru dimaksud.

Karena, lanjutnya, tenaga pengajar itu lebih banyak di kota-kota dan ini tugas bupati/wali kota sekarang di masing-masing kabupaten dan kota di provinsi tersebut.

Sementara mengenai berapa jumlah guru yang tidak lolos pada saat penerimaan PNS beberapa waktu lalu, ia menyatakan, tidak mengetahuinya secara pasti jumlahnya.

"Itu wilayahnya Badan Kepegawaian Daerah kabupaten/ kota dan Badan Kepegawaian Nasional," katanya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lalu: Mendikbud - Menko Maritim sepakat optimasikan SMK Kemaritiman.

CNG.online: - Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dan Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim) Indroyono Susilo sepakat untuk mengoptimasi sekitar 900-an Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang Perikanan dan Kelautan di tanah air guna menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) mendukung Pembangunan Kemaritiman di Indonesia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu, Menko Maritim Indroyono Susilo mengatakan SMK Perikanan dan Kelautan, yang memiliki program studi antara lain Nautika Kapal Penangkap Ikan, Teknika Kapal Penangkap Ikan, Nautika Kapal Niaga, Teknika Kapal Niaga, Agribisnis Perikanan dan Agribisnis Rumput Laut segera ditingkatkan kemampuannya hingga memiliki kemampuan sertifikasi International Maritime Organization (IMO).

Menko Kemaritiman dan Mendikbud juga sepakat untuk menetapkan 10 SMK Perikanan dan Kelautan Unggulan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Maluku, Tual, dan Sulawesi Utara sebagai SMK Percontohan.

Khusus untuk menambah tenaga pengajar bidang nautika dan teknika, maka diupayakan pemberian sertifikasi mengajar Standar S-1 bagi para instruktur yang sudah berpengalaman di lapangan guna memperkuat Staf Pengajar di SMK Perikanan dan Kelautan. Para instruktur tadi, menurut dia, bisa direkrut dari perwira TNI-AL yang sangat profesional di bidang bridge simulator, basic safety training, dan diving yang saat ini banyak bertugas di Kobangdikal.

Sedangkan khusus untuk bidang agribisnis perikanan dan agribisnis rumput laut, Indroyono mengatakan diupayakan kurikulum mencapai 70 persen praktik dan 30 persen teori, dari kegiatan budidaya perikanan, pengolahan produk perikanan hingga pengembangan kewirausahaan agribisnis melalui dukungan pembiayaan bank dan nonbank.

Hasil latihan kewirausahaan agribisnis perikanan dan rumput laut tadi, lanjutnya, dapat mendukung program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tentang pemberian makanan tambahan untuk anak sekolah.

Dalam rangka memberikan kemudahan kegiatan praktik berlayar maka para Siswa SMK Perikanan dan Kelautan akan dilibatkan dalam kegiatan Ekspedisi Nusantara Jaya 2015, yang akan mengerahkan 88 Kapal ke wilayah Timur Indonesia.

Selain itu, 20 di antara Siswa SMK Perikanan dan Kelautan akan dipilih guna berpartisipasi dalam Operasi Kartika Jala Krida World Expo Milan 2015 dalam pelayaran muhibah Internasional ke Milan, Italia, pada Mei--Juni 2015, bersama para taruna Akademi Angkatan Laut, Sekolah Tinggi Perikanan, Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran dengan menggunakan Kapal Perang TNI-AL, KRI Banjarmasin-592.

No comments:

Post a Comment