CNG.online: Bandung - Plt. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK), Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Salman Al Farisi telah menjadi pembicara dalam kuliah umum dengan tema "Diplomasi Poros Maritim Indonesia" (6/4). Kegiatan yang merupakan kerja sama antara Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan (P2K2) Amerika dan Eropa,
BPPK, Kemlu RI dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), bertempat di Auditorium UNIKOM, Bandung, Jawa Barat, dan dihadiri sekitar 250 mahasiswa dan dosen dari program studi Hubungan Internasional, Komunikasi, dan Ilmu Pemerintahan.
Secara garis besar, kuliah umum membahas berbagai upaya diplomasi oleh Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Luar Negeri, dalam mendukung visi Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Secara garis besar, kuliah umum membahas berbagai upaya diplomasi oleh Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Luar Negeri, dalam mendukung visi Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
Upaya diplomasi, sebagai salah satu dari lima pilar Poros Maritim Dunia, dilakukan untuk kepentingan Indonesia di sektor maritim, baik dari aspek kedaulatan, keamanan, dan kesejahteraan, diperjuangkan di segala tataran baik bilateral, regional, dan multilateral.
Upaya diplomasi juga diarahkan untuk mengedepankan identitas Indonesia sebagai bangsa maritim dan mendiseminasikan isu maritim di berbagai forum internasional, seperti ASEAN, East Asia Summit (EAS), dan IORA (Indian Ocean Rim Association).
Duta Besar Salman Al Farisi juga mengajak kalangan akademisi untuk ambil bagian dalam pencapaian visi tersebut, salah satunya, melalui penguatan SDM serta penelitian dan pengembangan di sektor maritim.
Duta Besar Salman Al Farisi juga mengajak kalangan akademisi untuk ambil bagian dalam pencapaian visi tersebut, salah satunya, melalui penguatan SDM serta penelitian dan pengembangan di sektor maritim.
Keunggulan UNIKOM sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan teknologi informasi dalam kurikulumnya, diharapkan dapat diarahkan untuk juga mendukung pengembangan sektor kelautan Indonesia melalui pemanfaatan teknologi informasi. Dari diskusi yang berlangsung, tampak antusiasme para mahasiswa untuk memahami lebih jauh visi Poros Maritim Dunia dan berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan visi tersebut.
Pada kesempatan yang sama juga ditandatangani Nota Kesepahaman antara BPPK, Kemlu RI dan UNIKOM tentang Kerja Sama Kemitraan di Bidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Luar Negeri.
Pada kesempatan yang sama juga ditandatangani Nota Kesepahaman antara BPPK, Kemlu RI dan UNIKOM tentang Kerja Sama Kemitraan di Bidang Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Luar Negeri.
Penandatanganan dilakukan oleh Plt. Kepala Pusat P2K2 Amerika dan Eropa, Leonard F. Hutabarat, Ph.D dan Dekan FISIP, Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. M.A. dengan disaksikan oleh Plt. Kepala BPPK Duta Besar Salman Al Farisi dan Wakil Rektor I Bidang Akademik Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si.
Nota kesepahaman diharapkan dapat memperkuat Management BPPK dengan institusi pendidikan tinggi sebagai mitra dalam mengkaji dan mengembangkan kebijakan luar negeri. Ruang lingkup kerja sama mencakup kegiatan bersama seperti seminar, lokakarya, kuliah umum dan Focus Group Discussion (FGD), pengkajian isu-isu internasional dan publikasi ilmiah, serta program magang bagi mahasiswa.
Sebagai salah satu bentuk kerja sama dalam nota kesepahaman tersebut, pada tahun 2016, Pusat P2K2 Amerika dan Eropa dan FISIP UNIKOM akan mengembangkan model diplomasi ekonomi sebagai sebuah interactive tool yang dapat menggambarkan potensi pasar prospektif Indonesia di kawasan Amerika dan Eropa. Kerja sama pengkajian akan berlangsung selama 6 (enam) bulan dan seminar hasil akhir akan dilaksanakan pada bulan September 2016. (Sumber: Pusat P2K2 Amerop BPPK).
Nota kesepahaman diharapkan dapat memperkuat Management BPPK dengan institusi pendidikan tinggi sebagai mitra dalam mengkaji dan mengembangkan kebijakan luar negeri. Ruang lingkup kerja sama mencakup kegiatan bersama seperti seminar, lokakarya, kuliah umum dan Focus Group Discussion (FGD), pengkajian isu-isu internasional dan publikasi ilmiah, serta program magang bagi mahasiswa.
Sebagai salah satu bentuk kerja sama dalam nota kesepahaman tersebut, pada tahun 2016, Pusat P2K2 Amerika dan Eropa dan FISIP UNIKOM akan mengembangkan model diplomasi ekonomi sebagai sebuah interactive tool yang dapat menggambarkan potensi pasar prospektif Indonesia di kawasan Amerika dan Eropa. Kerja sama pengkajian akan berlangsung selama 6 (enam) bulan dan seminar hasil akhir akan dilaksanakan pada bulan September 2016. (Sumber: Pusat P2K2 Amerop BPPK).